Open Your Mind


SUATU ketika seorang mahasiswa tingkat undergraduate mengetuk ruang kerja saya di Bevier Hall– University of Illinois, Amerika Serikat (AS).

Sebagai teaching assistant di kampus itu, saya bertugas menggantikan seorang profesor yang mengajar mata kuliah consumer economics. Selain mengajar, saya juga membuat sebagian soal ujian dan memeriksanya. Dengan mimik penuh percaya diri, dia menyampaikan masalahnya. Dia menunjuk lembar jawaban soal yang terdiri atas pilihan berganda (multiple choice) yang baru saja dia terima.Nilai yang dia dapat tidak terlalu jelek,tetapi dia kurang puas dan mengajak saya berdiskusi, khusus pada sebuah soal yang dianggapnya terbuka untuk didiskusikan. Setelah membacanya kembali, tiba-tiba saya tersadar, soalnya memang konyol sekali.

Enjoy the Moments




Life is not a matter of milestones, but a matter of moments” – Anonim


Seorang ayah memenuhi janjinya untuk mengajak anaknya pergi memancing. Dengan bersusah hati diantara schedulenya yang padat, si ayah berusaha mengambil cuti. Dan akhirnya, berangkatlah ia dengan anaknya, untuk pergi memancing. Seharian mereka memancing, tetapi tidak mendapatkan seekor ikanpun. Dengan marah-marah, akhirnya sampai sore, mereka pun pulang. Puluhan tahun berlalu, ternyata pengalaman ini dicatat oleh mereka masing-masing dalam diary harian mereka. Ketika dibaca ulang, diary si ayah bunyinya begini, "Kurang ajar. Hari yang sial! Saya sudah cuti seharian untuk memancing, ternyata tidak mendapatkan seekorpun. Sebel banget!" Sementara itu, diary anaknya pun dibuka, ternyata kalimatnya, "Terima kasih Tuhan. Hari yang luar biasa. Saya pergi memancing bersama ayah. Meskipun tidak mendapatkan seekor ikanpun, tetapi saya punya kesempatan ngobrol-ngobrol banyak dengan ayah. Sangat menyenangkan!"

Pembaca, betapa berbedanya sudut pandang si ayah dengan si anaknya. Bagi si ayah, yang terpenting adalah mendapatkan ikan-ikan, sementara bagi si anak, justru pengalaman memancing bersama itulah yang menyenangkan. Itulah orang-orang yang seringkali saya bicarakan di dalam seminar dan training saya, satunya lebih menghargai 'milestones' sementara lainnya, lebih menghargai 'moments'.

Kejadian ini sebenarnya mengingatkan saya dengan pengalaman bertemu dengan seorang General Manager sebuah perusahaan ritel, dimana ia sangat sukses dan berhasil tetapi dalam konselingnya dengan saya, mukanya tampak letih. Singkatnya, ia mengatakan, "Aku capek, sangat keletihan. Hidupku rasanya bergerak dari satu target ke target lainnya". Tidaklah mengherankan bagi saya kalau si GM ini keletihan hidupnya. Yang muncul adalah perasaan kasihan saya karena hidupnya hanyalah kumpulan dari gol satu ke gol lainnya. Bahkan, dengan keluarganya pun ia hampir tidak mempunyai waktu. Bahkan, untuk jalan-jalan dengan keluarganya saja, ia harus menjadwalkan, seakan-akan menset target apa yang harus dicapai dalam piknik keluarganya, dll. Sungguh meletihkan sekali melihat hidupnya!


Pelari Marathon atau Pendaki Gunung?
Metafora ini saya gunakan hanya untuk menggambarkan dua jenis orang di dalam menikmati hidupnya. Yang pertama, saya umpamakan seperti seorang pelari marathon. Saya ingat, saya pernah mengikuti beberapa kali lomba marathon, dan itu sangat menyenangkan. Masalahnya, saat mengikuti merathon, saya berlari dengan serius. Terfokus pada satu titik ke titik yang lain, hingga selesai . Bahkan, penonton yang di tepi jalanpun saya cuekin. Saya hanya terfokus untuk berlari dan akhirnya bisa sampai ke garis finish (ngomong-ngomong, ini mungkin tidak mewakili semua pelari marathon karena toh ada rekan saya yang bisa sangat menikmatinya). Singkat cerita, inilah tipe yang saya anggap mewakili orang yang hidupnya hanya dari satu 'milestones' (tahapan) ke 'milestone' yang lainnya.

Bandingkanlah gaya pelari marathon ini dengan gaya seorang pendaki gunung. Saya ingat, saya pun pernah punya berkesempatan mendaki gunung. Sungguh pengalaman yang agak berbeda dengan pengalaman jadi pelari marathon. Dalam mendaki gunung, kami memang punya tujuan yang harus dicapai, yakni puncaknya. Tetapi, sepanjang perjalanan, kami bisa bernyanyi-nyanyi, saling bercerita bahkan sesekali berhenti sejenak jika ada sesuatu yang menarik untuk dinikmati. Sungguh menyenangkan berkesempatan menikmati satu demi satu tempat yang kami lalui. Dan inilah metafora yang saya anggap mewakili orang yang hidupnya bisa bergerak dari 'moment' ke 'moment'.

Nah, dengan kedua metafora tersebut, saya ingin mengajak Anda untuk merefleksikan bagaimanakah kecenderungan sikap Anda dalam menghadapi hidup ini, dalam menyikapi pekerjaan Anda, dalam menyikapi proses perkembangan anak Anda? Terlalu banyak karyawan, pimpinan maupun orang tua yang menyikapi pekerjaan dan keluarganya seperti 'milestones'. Memang sih, pada akhirnya banyak yang bisa mereka raih, tetapi sekaligus, mereka juga banyak kehilangan sisi menyenangkan (fun) dalam hidup ini. Bayangkanlah seorang manager yang stres dan mulai kebosanan karena hidupnya hanya dari satu KPI (Key Performance Indicator) ke KPI lain, satu scorecard ke scorecard yang lain. Ataupun, bayangkan seorang tua yang melihat anaknya seperti sesuatu target yang bergerak. Akan sangat meletihkan.

Sebaliknya, bagi saya, kita bisa tetap sambil menikmati 'moment' sambil berusaha menggerakkan diri kita mencapai yang lebih baik. Kita bisa mencapai 'gunung impian' kita tanpa kehilangan kesempatan untuk berhenti, menikmati indahnya pemandangan dan bercanda ria. Jadi, mulai sekarang perlakukan hidup kita sebagai 'moment' bukan sebagai 'milestone' sehingga pada akhir ajal menjelang kita, akan ada banyak hal moment indah yang bisa dikenang! Salam Antusias selalu!



Best regards,

Anthony Dio Martin



sumber:http://gozalionline.blogspot.com/2010/10/enjoy-moments.html

Cerita sedih di Lampu Merah


Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Jack segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat sehingga lampu merah biasanya menyala cukup lama. Kebetulan jalan di depannya agak lenggang. Lampu berganti kuning. Hati Jack berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala. Jack bimbang, haruskah ia berhenti atau terus saja. “Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak,” pikirnya sambil terus melaju.
Prit! Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti. Jack menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing.
Hey, itu khan Bob, teman mainnya semasa SMA dulu. Hati Jack agak lega. Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.
“Hai, Bob. Senang sekali ketemu kamu lagi!”
“Hai, Jack.” Tanpa senyum.
“Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru. Istri saya sedang menunggu di rumah.”
“Oh ya?” Tampaknya Bob agak ragu.
Nah, bagus kalau begitu. “Bob, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong.”
“Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di persimpangan ini.”
O-o, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Jack harus ganti strategi.
“Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala.” Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan.
“Ayo dong Jack. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIMmu.”
Dengan ketus Jack menyerahkan SIM lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya. Sementara Bob menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat kemudian Bob mengetuk kaca jendela. Jack memandangi wajah Bob dengan penuh kecewa. Dibukanya kaca jendela itu sedikit. Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata Bob kembali ke posnya.
Jack mengambil surat tilang yang diselipkan Bob di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Jack membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Bob.
“Halo Jack, Tahukah kamu Jack, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, Ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah.
Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan  berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk.
Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kali ini. Maafkan aku Jack. Doakan agar permohonan kami terkabulkan. Berhati-hatilah. dari Bob.
Jack terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bob. Namun, Bob sudah meninggalkan pos jaganya entah kemana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak tentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan.
Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati.
dari berbagai sumber
dari Sponsor kami
COMPUTERKU.com Percayakan belanja Gadget, Computer, dan Accessories computer lainnya di COMPUTERKU.com, situs penjualan computer ini adalah situs penjualan Computer dari PT. Scalaludia, yang berarti satu group dengan situs SCALAMEDIA.NET INI
Lampu merah
Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Jack segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat sehingga lampu merah biasanya menyala cukup lama.
Kebetulan jalan di depannya agak lenggang. Lampu berganti kuning. Hati Jack berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera.

Cerpen tentang Keadaan Hidup Indonesia


Cerpen ini seperti menggambar keadaan Indonesia yang terjadi saat ini, memang benar-benar menggambar kondisinya, tidak jauh berbeda memang soal Indonesia. Ini realitas yang diberi rasa sastar dengan sedikit perisa seperti sentilan pada pemerintah dan diri kita sendiri, orang Indonesia. Rugi jika tidak membaca cerpen ini!
------------------------------

Cerpen tentang Anak Yatim Piatu ''Rana''


Rana
Adalah satu hal yang selalu dilakukan Rana setiap sore. Setiap hari selepas berkeliling kota mencari objek foto yang bagus, dia selalu mendaki bukit kecil dibelakang kotanya itu, kemudian duduk di sana melepas penat. Sebelum pulang, ia tak pernah lupa memotret sebatang pohon besar yang menaunginya sepanjang sore. Sekalipun rutinitas itu telah mengakar dalam daripadanya, dan tak satu haripun ia terlupa melakukannya, ia tak tahu nama pohon itu. Tapi tak apa, baginya pesona pohon itu memberikan sesuatu yang berbeda.

Kebanyakan fotografer tidak suka mengambil foto dari objek yang sama terus menerus. Rana berbeda. Pohon itu milik Rana. Beberapa temannya sempat mencoba setelah melihat kumpulan fotonya mengenai pohon itu. Begitu ekspresif. Selalu ada yang berbeda dari setiap foto, semuanya menggambarkan sisi yang lain dari bukit itu. Saying, tak pernah ada yang berhasil. Hanya Rana yang mampu mewujudkan pesona pohon itu kedalam kameranya.


Arti Persahabatan


cerpen, cerpen, kumpulan cerpenBagiku arti persahabatan adalah teman bermain dan bergembira. Aku juga sering berdebat saat berbeda pendapat. Anehnya, semakin besar perbedaan itu, aku semakin suka. Aku belajar banyak hal. Tapi ada suatu kisah yang membuat aku berpendapat berbeda tentang arti persahabatan. Saat itu, papa mamaku berlibur ke Bali dan aku sendirian menjaga rumah...

INILAH ARTI MIMPI-MIMPI ANDA

Ada beragam mimpi yang datang. Tiap orang pun bisa memiliki bunga tidur yang berbeda-beda, tergantung pengalaman yang dihadapi. Tak ada yang bisa mengerti benar apa arti mimpi. Namun, Michael Vigo, penulis dari situs analis mimpi, DreamMoods.com mencoba mengartikan beberapa mimpi buruk terumum yang sering dikeluhkan.



KATA-KATA MOTIVASI

Mencari Inspirasi
Mungkin anda memerlukan kata-kata motivasi terbaru untuk membangkitkan semangat dalam menjalani aktifitas sehari-hari. Bila bukan untuk anda, mungkin juga untuk sahabat dan rekan-rekan anda.

Berikut adalah kumpulan kata-kata motivasi yang dapat anda gunakan, dan lebih dari itu dapat dijadikan pedoman dalam menjalani derasnya kehidupan.

BUNGA UNTUK IBU



Pagi itu seorang pria bergegas berjalan keluar dari kampusnya.Ia kelihatan tergesa-gesa sekali seolah ada hal penting sedang diburunya.Ia terus mempercepat ayunan langkah kakinya, lalu mulai menyusuri jalan hingga akhirnya berhenti di sebuah toko bunga di dekat stasiun.

Hari ini adalah hari ulang tahun ibunya dan ia ingin untuk mempersembahkan rangkaian bunga mawar segar untuk ibunya di kampung yang kebetulan sangat menyukai bunga.Sudah lebih dari 2 tahun ia tak berjumpa dengan ibunya.Kesibukan di kampus dan kerjanya membuat ia tak memiliki waktu untuk bertemu ibunya.


KISAH MENGHARUKAN : PENGORBANAN SEORANG ADIK UNTUK KAKAKNYA



Kisah ini juga luar biasa. Banyak makna di dalamnya yang bisa kita petik. Ditulisukan oleh seorang kakak tentang kasih sayang seorang adik untuk kakaknya. Semoga bermanfaat!

Aku dilahirkan di sebuah dusun pegunungan yang sangat terpencil. Hari demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dariku.


Gelombang Kehidupan




Saya terus bergelut dengan deru busuk kehidupan. Sekuat tenaga saya coba melawan putaran nasib, menantang kuasa takdir. Setiap rembulan datang, yang tersisa hanya saya, anak manusia yang terkapar dengan peluh, lelah..

Mengais Celah



Ketika kenyataan memberikan tantangan,
Sambil meludah memberikan cercaan,
Kuterima sebagai cambuk yang mendorongku lebih keras lagi.
Aku adalah orang yang sedang mengais di celah dunia,
Melenggak ke kanan dan ke kiri tanpa tau arah pasti,
Kadang terantuk batu jalanan,
Kadang tertusuk paku tajam,
Kadang terjatuh,
Namun aku tetap bangun, menghapus luka, dan berjalan lagi.
Aku takkan menyesali apapun.
Aku adalah pejalan kaki yang lamban,
Tapi aku takkan pernah berjalan mundur.

SEBUAH CERITA KEHIDUPAN

loading..


Alkisah di suatu desa di tepi hutan tinggal seorang kakek tua dengan putra tunggalnya. Mereka hidup dari beternak kuda yang diambil susu dan dagingnya. Sang putra kerjanya sehari-hari menggembalakan beberapa ekor kuda yang mereka miliki ke padang rumput.
Suatu hari seperti biasa putranya membawa kuda-kuda merumput ke lapangan. Karena kelelahan dia tertidur di bawah sebatang pohon rimbun. Saat terbangun, dia terkejut karena dia mendapati kuda-kudanya tidak di lapangan lagi, tetapi entah hilang ke mana. Dia mencari-cari mereka, tetapi berakhir dengan sia-sia. Akhirnya, dengan langkah gontai, dia pulang ke rumah.

Bersyukur



Setelah lelah memeras otak untuk memenangkan persaingan dagang,
menguras emosi untuk mengatakan kata-kata tak berguna,
memendam segenap kecamuk pada keluarga,

KASIH SEORANG IBU



Alkisah disebuah desa. Ada seorang ibu yang sudah tua,hidup berdua dengan anak satu-satunya. Suaminya sudah lama meninggal karena sakit,sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya anakya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri,berjudi,mengadu ayam dan banyak lagi.

Ibu itu sering menangis meratapi nasip nasipnya  yang malang ,namun ia sering berdoa memohon kepada tuhan?”tuhan tlonglah sadarkan anakku kusayangi,supaya tidak berbuat dosa lagi seperti aku ya tuhan.

AYAH,TERIMA KASIH


Tak ada kata yang pantas terucap untukmu ayah. Mungkin engkau bukan orang terdekat. Mungkin engkau juga bukan yang selalu berada disampingku, saat aku bahagia, kecewa bahkan saat aku bersedih hingga meneteskan air mata.
Saat anak-anak pergi sekolah dengan ayahnya yang juga pergi bekerja, kita tidak pernah melakukanya karena kau yang harus berangkat lebih dulu saat matahari belum menampakan cahayanya.
Saat anak-anak menunggu kepulangan ayahnya untuk bermain bersama, tidak dengan aku yang selalu terlelap saat menunggu kepulanganmu yang begitu larut. Andai dapat ku beli waktu kerjamu kala itu, aku rela membayarnya dengan uang jajanku untuk bisa bermain bersamamu.
Kita mungkin bukan pasangan yang baik. Kau sibuk dengan urusanmu, sedangkan aku bermain dengan semua khayalanku.
Saat aku mulai tumbuh besar, kita mulai punya waktu untuk bersama. Tapi bukan untuk bermain melainkan melakukan pekerjaan yang tidak aku inginkan. Seolah kau menindasku, aku jadi tidak suka denganmu. Aku membenci semua tentangmu. Kau marahi aku jika melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan maumu. Kau buat aku merasa lemah dengan ucapan-ucapan kasarmu. Ingin rasanya kau segera tiada dari duniaku, mengakhiri semua penderitaan dalam kehidupanku.
Pernah sekali aku menyalahkanmu atas apa yang terjadi dalam hidupku. Kusadari kau menangis saat ku terbangun sejenak dari tidur lelapku. Lama setelah itu, kupandangi wajahmu saat tertidur lelap, terbayang kerja keras yang kau lakukan untuk membesarkanku. Terbayang letih yang tersimpan dalam dirimu atas kerja keras yang kau lakukan untuk memenuhi kebutuhanku. Seakan tak tahu apa jadinya diri ini jika tanpa kehadiranmu. Tak ingin rasanya kehilanganmu dari sisiku.
Kini aku telah dewasa. Tumbuh menjadi seorang pemuda mandiri yang juga tidak dapat melupakan kasih sayang keluarganya. Kau ajarkan aku menjadi seorang yang siap menjalani kerasnya hidup tanpa melupakan kelembutan hati. Kau ajarkan padaku bagaimana menjadi pribadi yang kuat tanpa melupakan setiap orang punya kelemahan. Kau tanamkan padaku mencapai keberhasilan tanpa melupakan kalau setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan. Kau buat aku berdiri di jalan yang penuh dengan hambatan dan rintangan agarku dapat menaklukan kerasnya kehidupan. Kau jadikan aku sebagai seorang pemimpin yang sanggup memimpin dirinya sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain. Dan yang jauh lebih penting dari itu semua adalah kau membuat aku merasa bangga atas semua yang telah kau lakukan untukku.
Karena itulah, aku selalu berdoa ”semoga Tuhan selalu memberi yang terbaik untukmu”
Untuk setiap detak yang terjadi dalam nadi dan jantungku, hatiku berkata ”Terima Kasih Ayah”


Read more: http://www.resensi.net/ayah-terima-kasih/2011/10/#ixzz1fCcGZ3qC

UCAPKAN TERIMA KASIH

Kita semua senang bila orang menghargai kita dan pekerjaan yang kita lakukan. Di banyak kantor, kita sering melihat orang-orang memamerkan kartu ucapan terima kasih dari pimpinan mereka, sepucuk surat khusus dari konsumen, atau selembar sertifikat penghargaan (yang mungkin umurnya sudah sangat tua). Hargailah pekerjaan!

Ucapkan terima kasih pada anggota tim anda. Berikan penghargaan atas keberhasilan dan prestasi mereka. Sampaikan terima kasih bila mereka berhasil melakukan kemajuan. Anda bisa melakukannya secara empat mata, secara terbuka, dalam bentuk tertulis, atau dengan cara-cara yang begitu kreatif. Orang-orang yang hasil kerjanya dihargai kemungkinan besar hasil kerjanya akan semakin baik juga.


Memperlihatkan sikap menghargai berarti menunjukkan apa yang anda inginkan dan apa yang menurut anda penting dilakukan. Tanpa umpan balik semacam itu, karyawan anda mungkin akan keliru menafsirkan apa yang bisa diterima atau dinilai tinggi.

CINTA TIDAK HARUS MEMILIKI




Cinta…..memang butuh pengorbanan,lalu apa temen-temen semua setuju kalau kita harus berkorban demi cinta,sedangkan cinta itu tak bisa kita miliki tak bisa tergapai oleh tangan kita.

lalu kenapa harus ada cinta bila tidak saling memiliki,egois sekali yah.bila kita kehilangan orang yang paling kita cintai.kita harus berlapang dada dan harus ingat satu kata yaitu.cinta tak harus memiliki.

Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan yang bila mereka menikah bisa disebut jodoh.apa ada jaminan kalau orang yang sedang menikah itu sudah menemukan jodohnya yang siap menemani sampai nyawa ini meninggalkan raga kita.

kalau benar menikah menjadi suatu jaminan bahwa orang yang menikah itu benar-benar jodoh lalu kenapa harus ada perceraian.dan pasti pasangan itu akan menjawab mungkin jodoh kita hanya sampai disini saja.


Pengkhianatan Seorang Sahabat

Untaian katamu ternyata palsu
Janji indah telah kau ingkari untuk teus menjadi sahabatku

Tahukah kau sobat???
Bahwa segala luka yang menyobek hatimu
Dapat juga ku rasakan dan menusuk jiwaku
Bahwa darah yang menetes dari luka itu
Seiring air mata yang mengalir di pipiku


PUISI DARI HATI

Sayang & kebencian

*Sayang & kebencian*
Malam sendiri ungkapkan rasa…
Hati yg gelisah teringatmu…
Tak dapat kupalingkan rasa…
Bila tak ada jalan untukku…
Semua gundah rasa…

cerita cinta



Seperti malam2 sebelum nya, dengan telaten wanita ini mempercantik dirinya dihadapan cermin. tapi kali ini berbeda karena karena dy mendandani paras nya, demi seorang laki2 yang dy cintai, seorang laki2 yang menjanjikan masa depan yang lebih baik.



dalam dingin malam sang wanita menunggu dengan perasa'n rindu karna memang sudah hampir 2bulan mereka tak bertemu, karena sang pria bekerja di luar kota.

Baca Lengkap nya: http://awanbiru2007.blogspot.com/2011/10/buat-buku-tamu-ah.html#ixzz1fkvcJ0wA